Saya itu
Hanyalah bentuk Cinta Ilahi, yang diperjalankanNYA di dunia ini untuk merealissasikan kehendakNYA, tidak memiliki apapun, tidak berdaya apapun, bahkan tidak berupa apapun. hanya sesuatu yang diciptakan, disempurnakan dan dikembalikan…
Jadi…
jika rupaku yang kau pandang, kau keliru…
Jika bentukku yang kau lihat, maka sangat banyak yang harus kau lihat…
Jika kalimat dariku yang kau anggap, sia-sia saja kau membacanya…
namun…, jika teguh hatimu….
Pandanglah rupa itu … Sang Pembentuk Rupa…
Pandanglah bentuk itu, sebagai hamparan yang dibacakan….
dengarkan kalimah itu, seolah-olah darimulah asalnya….
jangan…ya…
jangan…Merubah apapun dari kalimah itu, sebab penjelasannya ada pada dirimu sendiri….
jangan…Sebut sebagai orang suci, sebab kesucian hanya Milik Yang Maha Suci…
jangan….katakan saya sebagai apapun, sebab saya bukan apapun…
cukup Cinta saja….benamkanlah dirimu dalam ruangnya…..
Sebab….
Jika Cinta menyapamu, dan membawamu ke alam pemahaman yang bergradiasi sempurna, maka kau takkan berkata apapun mengenai kehebatanmu, kekayaanmu, kedudukanmu, keinginanmu, do’a-do’amu, kehebatan ibadahmu..atau..apalah yang telah kau state tentang apapun dalam benakmu…
Cinta….adalah Cinta…dan Milik Sang Cinta….
Salam hadir..
::makasih dix, salam juga utukmu….
akhirnya keluar juga 😀
::caplang, afa..afanya yang keluar… 😆
Ini Mas Zal yang sering komen dulu ya? wah selamat. sekarang anda sudah bikin blog
::Fortynine, betul, makasiih atas dukungannya, kayaknya asyik perkawanannya
salam kenal. peace..!
::salam kenal juga siluet, senang, kemampiranmu disini…peace juga… 😆
salam kenal
Wow, halaman perkenalan yang paten! Tak pantas kali rasanya blog ini bertitel “Bengak” sebab kalo begitu, mesti macam mana pula aku harus menamai blog-ku. :))
::joyo, terima kasih sudah berkunjung, salam juga untukmu..
::Bang Toga, makasihlah bang sudah berkunjung, akh kalau titel itu memang gitunya aku…udah bodoh, bebal pula…
owalah.. ini kan om zal yang sering debat sama abah di dana kan?

*manggut-manggut*
salam kenal om….
::manggut-manggut juga… , sudah kenal om… 😆
Ma baru tau lho kalo mas-om-bang Zal punya blog, biasanya nemu diblognya Dana,, 😛
Resmikan!
Salam kenal,, 😀
::makasih ma, pacak tak pacak inilah blog kito,
dengan mengucap Bismillahirrochmanirrochiim blog dengan title SiBengak diresmikan..ketuk palu 3x.. 😆
adem ayem; adem cumbles.. salam kenal penggairah cinta..
::alhamdulillah Pak Kurtubi, salam kenal juga, terima kasih atas kunjungannya… hanya Allah Sang Cinta…saya menyaksikannya saja….
salam kenal kawan. makasih sudah berkunjung ke blogku yang ecek-ecek. nama bengak ini rasanya medan banget?
horas
::Horas, Bang, cemmananya Abang ini, blog yg full ide kayak gitu dibilang ecek-ecek, apalagi sampe punya ide “menghoteli warnet” kalau kubilang itu sudah blog mania 😆
Kalo Medan itu Bang, Kota Lahirku, dan daerah jojoranku sampe kuliah 1 Smester di UDA, setengah masa bergerak ke arah tua berada diluarnya..
kata Bengak, udah kucari di wilki, ternyata dari Palembangnya, si Naga Bonar yang mempopulerkan jadi kayak bahasa Medan 😆 bah udah kayak kirim-kiriman surat kita… 😆
Karena Cinta, manusia ada….
Tiada Cinta, manusia binasa….
Salam kenal, om!
::siapindra::
terima kasih, sudah mampir, salam kenal juga, 🙂
sluman, slumun, slamet… dongane ngelmu slamet 😀
::inggih, salamun qoulammirbbirrohiiim.. 😆
salam kenal ya, Zal.
ups … sebuah narasi yang sangat pas menggambarkan sang tuan rumah, zal! jadi ingat sajaknya amir hamzah: “Pamda-Mu Jua”!
::atepsenja, salam kenal juga…
::Sawali Tuhusetya, he..he..itu narasi ecek-ecek kata orang medan, mungkin karena tempat lahirnya dekatan dengan kampungnya amir hamzah ya… 😆
hal, salam kenal………
salam kenal juga
huhuhuhuhuhuhuhu
maap telat ngisi hal ini
padahal udah lama mencuri cinta di sini
huhuhuhu
::mual, terima kasih, salam kenal juga…
::iya bedh, rasanya udah kenal baget, namun belum kenal ternyata… 😆 kalau gitu kenalan…
weks… begini thooo rupa dari zal wakakakaka….
ehm… jika cinta milik sang pencipta lalu murka milik siapa ?
Jika sang pencipta sebatas cinta siapakah pencipta murka ? lalu siapa pencipta sang pencipta pemilik murka dan pencipta sang pencpita pemilik cinta ?
halah…. ribet euyyyy…
::Ferry, Tks sudah berkunjung…
iya nich Ferry, ada sebuah hadist kudsi “AKU sebagaimana persepsi hambaKU” , tapi saya engga tahu apakah hadist ini juga populer secara umum, seperti yang ungkapan Ali RA “awaluddin ma’rifatullah” kan Ferry nanya saya, dapat darimana…itu saya dapat dari kitab tafsir Al-Azhar, karya HAMKA,
sebenarnya dari Asma dan Sifat Allah tidak ditemukan Kemurkaan, namun jika melihat Af’alnya Allah sebagai kemurkaanNYA, itupun baik sebab rasa takut kepada Allah tidak semuanya mendapatkannya, itu sebagai suatu Rahmad…
Kalau Cinta & Kasih sayang, itu memang ditempatkan Allah pada Hamba Laki-laki dan Hamba Perempuan cuma saya lupa surah dan ayatnya…
Tks…
ya sebenernya gak pake surah – surahan seh kalau cuma urusan cinta bisa dicerna toh dengan basmallah sudah jelas bahwa ALLAH memiliki cinta dan kasih sayang yang MAHA yang tidak bisa disaingi oleh siapapun, sifat ALLAH yang kita ketahui kan gak semua, yang umum ya yang kita ketahui tapi toh ALLAH sebagai sang khalik memiliki jauh lebih banyak lagi sifat yang tidak kita ketahui, menarik kalau bicara tentang kasih ini coz istri saya dan keluarga besarnya sangat membanggakan inti agamanya yang katanya “kasih” ini meski di keseharian penganutnya seringkali bertolak belakang dengan “kasih” ini, saya sebagai muslim tentu berbeda pandangan dengan mereka coz buat saya inti iman saya adalah tauhid dan bukan hanya sekedar kasih, coz kasih hanya salah satu bagian dari sifat ALLAH.
Bukankah di AQ sudah seringkali di firmankan baik berupa ancaman atawa contoh dari kejadian terdahulu akan murka ALLAH ? tentu jika kita ingin mempersepsikan sang khalik dengan “keindahan” versi manusia memang gampangnya adalah Tuhan itu Kasih he.. he..
“AKU sebagaimana persepsi hambaKU” ini menarik tapi toh ini bukan janji, bagaimana jika persepsi yang dibentuk salah adakah ALLAH berjanji bahwa “AKU sebagaimana persepsi hambaKU” berarti apapun persepsinya ALLAH akan senang ?
Bagaimana kalau saya punya persepsi bahwa Tuhan itu baik sehingga boleh meninggalkan shalat, boleh berzinah, dan boleh – boleh yang lainya serta yakin bahwa semua sudah seizin Tuhan ? atawa punya persepsi Tuhan itu penghuni pohon tua disamping kuburan ? atawa Tuhan itu sedang mencari istri yang cantiq untuk memiliki anak agar bisa membantu ngurusi dunia ?
barangkali kita perlu kaji lebih jauh makna dari “AKU sebagaimana persepsi hambaKU”…
::iya juga, dengan seperti itu juga engga masalah, ini juga dalam area “AKU sebagaimana persepsi hambaKU” kan..,
kalau melihat pada Allah punya murka, tampilan dalam bentuk “murka” tersebut akan tertanam dalam diri kita bahwa Allah Murka…, jika kita menatapnya bahkan jika kematian itu “menjemput” adalah Kasih Sayangnya, dan ada ridha pada kita menerima “penjemputan” tersebut…, bukankah kehidupan kekal akan kita jumpai setelah itu…mungkin menurut saya untuk diri saya biarlah Yang Maha Penilai, Yang Amat Cepet Penilaiannya yang menetapkannya untuk saya…siapa tahu ada rindu berbalas rindu, ada kasih berbalas kasih… karena percaya atas Maha Kasih dan Maha SayangNYA…
zal,
saya setuju tentu kita kembalikan semua kepada ALLAH, jika ada orang mau bilang Tuhan itu adalah dirinya terserah saja, tapi tentu jika itu untuk dirinya sendiri tetapi kalau sudah dalam bentuk usaha – usaha menyesatkan ummat ISLAM, tentu ada kewajiban kita sebagai muslim untuk mengoreksinya atau paling tidak membantahnya, etlis ikhtiar aja…
Salam Damai.
lagi pula bukankah kita memang hanya boleh takut kepada ALLAH saja ? jika kita bisa mencintai ALLAH tentu itu suatu karunia yang tak terhingga, tetapi apalah artinya cinta manusia ? bukankah manusia memiliki nafsu ? kalau mau jujur lebih mudah mengingat ALLAH karena takut akan murkanya dan pengharapan akan balasaNYA kelak dibanding mengingat ALLAH karena cinta kita kepadaNYA, hanya orang suci yang mampu dekat kepada ALLAH karena cinta mereka kepada ALLAH, sementara buat kita lebih cenderung takut karena murka ALLAH di dunia dan diakherat serta berharap ridha ALLAH di dunia dan di akhirat pula…
Salam Damai.
Cinta
::benar Fer, Apapun alangkah beruntungnya kita, jika kita mampu hanya menatap ridha Allah semata…, sesungguhnya hanya ridha Allah yang menyelamatkan….
Terima kasih
Kau bengak? Ah, aku imbisil berarti. 😆
::ah entahlah mbak hana, yg mana yg sebaiknya posisi, berposisi bengak, koq ya terlalu tepat dengan “sesungguhnya manusia bodoh..” lha ngaku gini malah nyombong kali…enakan imbisil…bebas dakwaan…*cengar-cengir memasuki alam pandir*
Assalamu’alaikum mas Zal,
Jadi mampir ke sini akhirnya, terima kasih atas segala pencerahannya, Semoga Alloh membalasnya dengan banyak pahala, Amin
Mas Zal, sekalian nanya,
bagaimana menurut pandangan mas Zal mengenai orang yang punya kepribadian lebih dari 1, saya punya teman sepertinya kayak begitu, saya coba dekati dengan pendekatan agama, bagaimana seharusnya sikap saya sebagai teman ? sepertinya dia sedang dalam puncaknya menikmati kepribadian “yang lain” tersebut. Terima kasih
::wa’alaikum salaam..
aamiin, aamiin Ya Robb..’alaikassalaam..
Mas Wisnu, mohon maaf, sebenarnya saya tidak memahami apapun, kecuali yg terfahamkan bagi saya saja..
dahulu saya juga punya teman, yang saya pandang berbeda dengan apa yang difahamkan ke saya pada waktu itu, saya juga mencoba mendekatinya dengan cara pengetahuan agama yang sedikit sekali saya ketahui, namun malah dia lebih banyak mengetahui hal itu ketimbang saya, akhirnya saya mencoba memahaminya, namun itupun sangat amat sulit,
ternyata jawabannya berada pada memahami diri sendiri dahulu, dan entahlah apa saya sudah bisa memahaminya atau tidak, sebab sekarang dia termasuk teman diskusi yang menyenangkan juga…, namun sepertinya dia lebih memahami saya ketimbang saya memahaminya…
Al Ghazali, jika melihat perbedaan, maka dia akan mencoba mengenali dan memahami dari orang yg berbeda tersebut, lalu bertanya dari sisi yang difahami orang tersebut…, dan sepertinya Al Ghazali menjadi kaya dari perbedaan-perbedaan yang dia fahami…
itu saja yg mungkin sangat dangkal yg saya ketahui…
terima kasih ya… 🙂 .
::mas Wisnu, wa’alaiku salaam,
yang dibuatNya pengalaman ke saya:
– secara sadar terfahami, bahwa jalan ini menuju Allah, maka berketetapan hati pada tujuan sangat saya perlukan.
– secara sadar bahwa jalan yg ditempuh adalah jalan ghaib, maka sesuatu apapun dihadapan saya tidak saya fikirkan sebab saya tidak tahu apapun.
– setiap pengalaman yg dialamikan, hanya saya nikmati, tanpa pernah saya tanyakan apa itu, kecuali ada yg bertanya, dan saya sadari yang bertanya lebih memahaminya ketimbang saya.
– setiap saya dipertemukan pada siapapun yang mengajarkan saya tentang apa yg harus saya lakukan, saya dibuat untuk melakukan saja, dengan berketetapan bahwa itu dari Allah yg ditipkan kepadanya untuk saya…
jadi kalau ditanya kepada saya, tentang apa yg ditemukan maka saya akan jawab saya tidak tahu, namun bisa jadi saya difahamkan tentang itu…cuma seringnya saya kenali saja tanpa banyak menggubrisnya, sebab itu bukan tujuan…jadi saya fokus pada tujuan saja…biar sang tujuan saja yg memberikan sesuatu untuk saya gandoli…
pada waktu saya duduk diam (saya tidak berkontempelasi, saya hanya diam..saja) jika bertemu dengan apapun, saya senyumkan sebagai ungkapan terima kasih, sebab bagi saya tidak ada yg berasal selain dari Allah…berarti tidak ada yg lain….hanya saya dan Allah, selanjutnya terserah Allah saja….
berkontempelasinya, setelah itu…, entah apapun yg saya tidak fahami saya kontempelasikan dengan bertanya kepadaNYA dalam hati…
satu hal, menurut saya hal yg paling penting, meniadakan fikiran apapun, sebab rasa kaget bisa timbul dari sesuatuyg dari awal sdh difikirkan, atau memang secara pribadi tanpa sadar kita memang agak penakut, namun mungkin itu disajikanNYA kepada kita agar kita tidak merasa hebat apapun hasil yg didapatkan, sebab orang buruk rupa koq dapat isteri cantik… 🙂 misalnya…
Terima kasih atas pencerahannya yang cukup jelas utk hal ini mas Zal. Jika berkenan saya akan bertanya hal-hal lainnya selain hal ini nanti, Oh ya mas kalo tidak keberatan mohon diedit/dihapuskan pertanyaan saya tgl 25 februari 08 pukul 6.07 pm dari “yang saya maksud di sini……. sp dg…..belum memahami maksud kalimat mas Zal yah..?” barangkali ada yg kurang berkenan. demikian, terima kasih atas ilmunya, semoga Alloh mengaruniakan mas Zal ilmu lain dariNya..amin
Assalamu’alaikum
Tetap kucari rupamu
Akan kupandangi bentukmu
Siap kuurai kalimatmu
Kerna tidak ada yang sia-sia sebagai bukti Maha Sempurna
Salam kenal mas Zal 😉
Sinyo menyonyo
::wa’alaikum salaam…
jika telah kau kenali zahir batinku…itu harus kau tatap, seba kau harus berimam…dengan itu pula kau kenal bentukku, dan kau kenal kalimatku..karena …hei itu aku…….hei…itu aku… 😆
salam kenal juga Nyo, bah… kaya kitorang manado he… *orang-orang WC*
Assala’mualaikum wr wb
terima kasih atas kunjungannya….indah sekali isi blognya, insya Allah akan mampir lagi untuk baca2 lebih banyak….
bolehkah blognya dilink? 🙂
::Kang Deden, terima kasih juga sudah berkunjung…, 🙂
kendahannya sesuai keadaan yang memandang ya kan Kang Deden…manggalah.. 😆
Usul, matikan snap!!!
::calonorangtenarsedunia, sudah…, thx…
assalamualaikum,wr,wb..
mas kumaha damang?
mana atuh postingan baruna euy?
*demo di blog na mas zal*
syarat utama PECINTA harus kenal dengan yang dia cintai….
::sufimuda, yupe benar sekali…, ada warna baru setelah dikenalkanNYA kepadaNYA……
duh………
saya salah masuk nih kayaknya. Saya melihat taburan bintang yang bercahaya di dalam sini. Boleh ga saya minta sedikit percikan cahaya itu..
salam kenal dari sang pendusta hati….
::Martha Andival, ah bintang itu disekelilingmukan…bukan disini atau disitu…. 🙂
Assalamu a’laikum wr, wb.
Pandanglah rupa itu … Sang Pembentuk Rupa…
” ..maksudnya sahidil Wujud..* bang??
Seusai 96:1 ya bang?, Iqra bismi rabbika ….
Alhamdullilah.
::penggoda80, mungkin pandangan menuju Tuhan, yg sering kali terkonsep, sehingga kita selalu memandang photo apakah sama atau tidak dengan photo tersebut, cobalah lihat gambaran pada buronan misalnya kasus bom bali, jika photo tersebut yg jadi acuan mungkin sampai saat ini mas Nurdin Top tidak tertangkap,
“jika hambaKU bertanya kepadamu tentang AKU, katakanlah bahwa AKU amat dekat”, dan “La Haula wala Quata Illa Billah”, jika terperhatikan dua statement Allah ini, dan dihubungkan dengan apa yg dibuatNYA pengalaman pada kita, sepertinya sebagaimana yg disampaikan faubell, kan… sungguh saya engga pernah ngerti sebelumnya istilah yang digunakan dalam bertariqhat, pada perjalanan inilah saya terbukakan dengan berbagai istilah-istilah tersebut….i
[…] mbak seleb blog 2. (uhuk)Mr. Manager 3. yang pacarnya banyak 4. Bank Zal 5. Mas PNS 6. Oom MbeL *kebaca kayak umbel.. ampun Oom* 7. Owbert 8. Oom-nya Shafa Jauza Zhafira 9. […]
Salam Kenal
Terimakasih sudah mentaut share “seberkas” nilai kepada para pembaca yg budiman. mudah-mudahan bermanfaat, menumbuhkan bangsa ini penuh aura cinta kasih antar sesama suku bangsa dan agama. Kita ciptakan negeri yg sejuk, aman, tenteram damai.
Blog anda menjadi oasis, yg dapat untuk berkontemplasi dan intermezo di tengah carut-marutnya situasi kondisi negeri ini. bermanfaat untuk banyak orang.
Makin sukes !
Kemuliaan yg sejati itu, sungguh, ditentukan oleh kebaikan kita bermanfaat atau tidak kita buat sesama.
salam
http://sabdalangit.wordpress.com
saya itu sebenarnya kalem, tp suka makan dalem.
saya itu sebenarnya pgn jd abdi dalem, tp suka nyuri makanan diem-diem.
saya itu sebenarnya suka merem..
begitu saya buka mata, eh taunya, udah malem.
saya itu suka jahil dan suka usil, jd jgn dendem ya ^^
:: 😉
salam kenal bang atau tulang Zal? Ijinkan saya panggil Tulang ya. “Tulang Zal”
karena bang Moga saya panggil “BAPANDA”,
Bang Moga, kalau panggil tulang Zal apa? Nanti insya allah bulan februari saya berjumpa dengan beliau.
Kata-kata apa yang membuat bang Moga ingat?
Maaf ya Tulang jika kata-kata sy tidak berkenan di hati tulang.
Mhn ijin menglink webblog tulang di weblog saya
Terima kasih tulang atas perhatian tulang di weblog saya, mohon senantiasa weblog saya diberi nasehat untuk saya koreksi secepatnya
Hormat saya
quantum illahi
::quantumilahi, ya…apapun kan cuma sebutan, termasuk nama pun hanya sebutan…., saya hanya bertemu satu kali dengan Beliau, apakah Beliau masih mengingatnya apa tidak,
Membaca Bondowoso, membuat saya teringat dengan kota “pensiunan” dimana saya 11 tahun berada disana, begitu saya baca ada nama Bang Moga disebut, saya jadi terbayang wajah bulat dengan kulit yang gelap dengan peci dan tampilan yang amat sederhana, lalu terngiang bagian akhir percakapan dipertemuan kami, waktu itu dengan beda usia fisik yang saya kira cukup jauh, Beliau memanggil penggalan nama saya “zal”.
saya yakin, jika saat itu rasa pertemuan kami ada, Beliau akan mudah mengingat saya, sebagaimana saya mudah mengingat Beliau.
terima kasi sudah mampir kembali, Mohon sampaikan salam hormat saya untuk Beliau, meskipun Beliau tak lagi mengenal saya…
………
hihihi… sampeyan entu tinggal di mana yaaa… hehehe.. boleh dunk sekali kali email saya demikian juga buat mbah gundule sekedar ber hai hai sekaligus berasyik asyikan… eee hati hati ya entar di bilang hombreng…
::he..he…nang lampung Kang, lampune ngapung…., yoh jagongan nangkene yoh…engko tak gawekno kupi…ditambah jahe kenek…cuma lek ditambah jahe malah njenengan ngiro ngko nang meduro… 🙂
Terang benderang
Terang tapi tidak menyilaukan
Karena akupun setitik cahaya
Dalam lautan cahaya
Aku adalah kehidupan
Kehidupan tanpa ada yang menghidupi
Kehidupan yang berdiri dengan sendirinya
Meliputi semua yang hidup
Meliputi semua yang berwujud dan tak berwujud
Cahaya segala cahaya
Cahaya kesadaran dan kebenaran serta kehidupan sejati
Menyinari dan menepis sisa sisa kegelapan di hati dan jiwa
Memancar dan meliputi seluruh keberadaanmu
Mengurai sinar kasih sayang dan kemesraan
Sebagai bekal untuk melangkah menjalani kehidupan
Papan tanpa tulisan persiapkan dan carilah dahulu sebelum kita melangkah keluar diri
agar menjadi media yang baik dalam laku dan tindak tumindak
sebagai tempat tulisan tanpa papan
jika keduanya sudah menyatu dan melebur dalam sang diri
maka hiduplah sang diri terliputi oleh kesadaran sejati
bukan hidup di pimpin oleh akal pikir
bukan hidup dipimpin oleh rasa perasaan
tetapi hidup yang dipimpin oleh KESADARAN SEJATI
Bersemi indah bagaikan mentari pagi
Melarutkan sisa sisa kegelapan di jiwa
Membangkitkan hidup lebih hidup
Manunggaling kawulo lan Gusti
leburnya papan dengan tulisannya
tapi tetap kita hanyalah kawulo cilik
yang lemah tak berdaya upaya
tak bisa melangkah apalagi berlari
kehendak dan iradatNYA
hanya berjalan dan berjalan
melangkah dalam kebodohan
untuk melaksanakan sebuah Dharma
sebagai botol tanpa isinya
dan tak pernah merasakan pahit dan manis isinya
ya hanyalah sebuah alat
semua telah kembali kepadaNYA
dariNYA untukNYA olehNYA dan bagiNYA
Salam Sayang bolo bolo kembarku
::saya dan aku adalah sebuah namun seperti dua, saya memberitahukan aku saat ucapan hendak dilantunkan, akulah yang terlihat berucap, padahal sang papanlah yang tertulis dan terpandang dan melantunlah bahasa manusia…akh yang mana aku… 😦
hehehe…. bolo bolo … kembaran ku
Salam Persaudaraan…
Sungguh suatu perencanaan skenario yang dahsyat dari Sang Sutradara Besar…. hahaha… saking dahsyatnya para pemain sinetron sampaikan tidak menyadari bahwa diri mereka itu tiada karena hanya ada dalam lamunan Sutradara tadi…. yayaya… hidup ini hanya senda gurau belaka…. JIWA yang TENANG adalah fitrah diri pembuka pintu ketuhanan dan awal jalan yang lurus dalam kesadaran melangkah dalam pelukan Yang Punya Kesadaran…sayang seribu sayang selalu tidak diperhatikan bahkan dilupakan oleh mereka yang bernama manusia… hehehe… sehingga berkeliaranlah Mayat mayat hidup alias Zombie di sekitar kita dalam jumlah besar…. Hahaha… seisi kota dan desa penuh dengan zombie… hati hati kita semua di gigit…. aduuuuuuuuuuh waah di gigit…. eeee untung nyang gigit bukan zombie.. sampeyan iseng beneeer yaaaa maen gigit aje… hehehe….
aku kenal tuhanku dengan tuhanku!
yupe…aku bersama bapa, tidak ada yang sampai kepada bapa kecuali melalui aku…
::he..he..he…, biasane sing terang malah dhadine sulap…, sing remang-remang malah mengggairanhkan…yen peteng..enake turu wae…. 🙂
hihihihihi…….. mBaaaah Zaaaal…. AYA AYA WAE…. tuh ada JOB baru mbah Opor Tumis…. hahahaha….
Salam Sayang mBah Bolo-Bolo
::wow…Lambang e KangBoed teko pisan…wuiih rame bolo-boloku..kembarku kuaabeh…, yo wiss. jobe tak tompo gak masalah bukan aku sing ngelakoni koq… 🙂
hmmm…… selaluuuuu begicuuuu gayanyaaaa…. kereeeeeenzx…. Opor Tumis….. Huuuuuuuuwaaaaaaakaaaaaakakakak…
bener bener bolo bolo
Salam Sayang… cup cuup cuuup….. celepoooooooooooooooot
::he…he…yo jenenge wae lucky man…, 🙂 tapi rokakku 234…pendampinge surya pro… he…he…. sampurno melebu, gudang garam yok pisan.. 🙂
hmm…hehehehe.. kaya asbaaaaak yaaa… semua masuk melebu kabeh… termasuk lisong… hihihi… paling batuuuk gak berhenti berhenti… hehehe.. sekali kali add dunk YMnya sama saya ke id. yang dulu mas… biar bisa kencan bareng… sambil mojok… rokoan.. minum kopi… sambil dengerin endangdutan… hehehe…
Salam Sayang..
::tak invitted via gtalk wae yoo..ben chatingan…
hehehe… Gtalk… belum di buka mbaaah… kalau YM… tiap malam tuh banyakan… serombongan… kaya rombongan piknik aja dah… hehehe… tapi entar coba besok besok saya tanya dulu buka gtalk.. maklum OON sur OON
Salam Sayang
Salam Taklim
::Lha..podho wae.., iku panjenengan wes tak invite menggunakan email address lazsibul@gmail.com…
ooo… gmailnya… belum pernah di buka.. maklum hadiah dari mr. Lambang *ci Narsis*… hehehe… sorry yaaa… hahaha… oche dah.. hehehe..
Salam Sayang Selalu
woii…orang bengak aku mampir di warung kopi mu ini mau liat2 apa ada panganan yang ‘enak’, atau ndak. aku nak cakap ape’ disini ha…
paling idak warung kau ni bagus dari punya aku, punya aku masih baru, cube’2 buat warung dak ade’ kerjaan rupe’ nye’ aku hahahah
menengok name’ warng kau nih kayaknye’ kau orang kepulauan riau ape’?
salam
::Filar Biru, takdelah yang sedia apapun disini, sudahlah bengak, miskin papa pulaklah awak nich…tak pentinglah buat cakap, kunjungan kaupun sudahlah jadi pelipur lara..
terima kasih atas kunjungannya m( _ _ )m, hmmm aku nich terlahir di medan turunan batak..
@bengak
kalau begitu rupe’nye’ kau ni orang batak ye’ amponkanlah aku yang salah sangke’ rupe’nye’ tapi ngape’ pulak kau bisa cakap jawa?
hhhmmm kalau aku orang melayu pesisir tapatnye kuala tungkal hiihihihi disitu aku lahir.
bengak tu totok nian base’ kami jadi aku tekejut nengok kau becakap tapi tak ape’lah aku ni masih banyak belajar dari kau.
::ha..ha…, apalah artinya darimanapun kita, kita ini sebenarnya adalah makhluq yang universal, sekaligus juga region, universal, maksudnya sebegaimana puisinya Khairil Anwar, “dari kumpulan yang terbuang”, kalau kata oma irama “dari bebagai suku bangsa, itulah indonesia” he..he..
jadi ..dalam berjalan harus berselogan…”rawe-rawe lantas, malang-malang putung” nah kalimat terakhir ini harus nanya KangBoed maksudnya..aku cuma nulis aja…
mas Zaaaaal.. yaaaaang baeeeeeeeek… sudikah dikau berbaik hati sekali lagi… *manggut manggut mau*.. mas yaaa… yaaa maaas… maaaaaas… *muka melaaas*… sudikah dikaaaau untuk meng add nya sekali lagi ke laskar.id13@yahoo.co.id … yayaya… ma kasih
Salam Sayang
Salam Kangen
::lha wess…dua hari dan tiga kali tak invited…
hihihihi.. jadi malu.. gaptek habis… OONsurOON… lagi tunggu teman.. eee.. enda datang datang… I’m sorry… tahunya tinggal pake… hehehe… dasar enda mangan bangku sekolahan… sesal kemudian ya begini inilah.. hehehe.. apa sampeyan enda tertarik bermain YM.. banyak teman conference meja bundar… pokoke… sesudah temanku datang tak hubungi yoo..
Salam Sayang
Salam Rindu… untuk mu…
*nyengir keledai* 😆 :mtgreen: 😆
::he..he..sampun close
Assalamualaikum wr wb…
Salam kenal mas Zal,,,
dr saya,
Casrudi
Wa’alaikum salaam warachmatullahi wabarakatuh.., salam juga untuk Casrudi, terima kasih kemampirannya…mohon maaf, belum membalas kunjungan…