Perjalanan Setetes Air… 14 Februari 2008 12:15 pm
Posted by zal in Yang direnungkan.trackback
Sahibul hikayat, setetes air yang jatuh dari dedaunan kedalam kumpulan air di telaga….
Setetes air tadi berteriak minta tolong, agar dia dikeluarkan dari kumpulan air telaga tadi…
Toloooong… angkat aku dari kumpulan air rendah ini…
Mendengar teriakan ini tetesan lainnya menoleh…., mengapa engkau sebut kami kumpulan air rendah…
Hei…kau …dengarkan aku…tidakkah kau lihat darimana asal jatuhku tadi…, coba tatap tempat tinggi itu…itulah asalku…
Kalian ini kumpulan rendah yang hanya bergulir dari dalam tanah…tempat yang gelap dan jorok….
Tetesan lain datang mendekat, lalu dijamahnya tetesan yang merasa berasal dari tempat yang tinggi tadi…
Sini, mari kemari kawan, katamu tadi kau berasal dari tempat itu…, coba kemari pandang yang kutunjuk…
Itu ada gunung, dipuncak gunung itu ada pohon, dan pucuk pohon itulah asalku….
Akh mustahil, gunung begitu jauh bagaimana kau kemari…,sergah si tetes tinggi hati tadi..
Hei..lihat, itu ada parit kecil yang kumpulan air lain yang berkumpul ditelaga ini, itu berasal dari gunung tersebut…
Tetes air tadi terdiam tak percaya….
Lalu tiba-tiba kumpulan air tadi mengalir deras, rupanya mereka mendekati air terjun…, he..mengapa ini…
Tetes air lainnya tertawa…, kita akan memeasuki wilayah yg disebut sungai….
Apa itu…., tanyanya lagi…yah….kita akan menjalani jalur panjang…menuju kumpulan yang lebih luas lagi….
Disepanjang jalan dia melihat, bermacam-macam asal air…., ada yang berasal dari comberan jorok nan berbuih…
Ada yang airnya hitam pekat dan berbau…, namun mereka langsung menyatu dengan kumpulan air sungai…..
Ada beberapa tetes yang diketahuinya berasal dari selokan kotor tadi…., mendekat padanya…
Lalu dia berteriak…, heh…enyah kalian menjauh dariku…kamu tak pantas dekat denganku…
Tetes air comberan tadi heran dan bertanya, ada apa kawan…, tetes tinggi hati itu berteriak lantang…
Jangan kau sebut aku kawan, aku bukan kawanmu….
Waktu berjalan terus…dan tibalah mereka ditempat yang maha luas tanpa batas…..
Tetes air tinggi hati tadi berseru…tempat apa ini alangkah luasnya….,
Hei…bukankah dari sini asalmu…asal kita semua…..sergah setetes yang berasal dari pcuk pohon di puncak gunung tadi..
Kita…., ??? tanyanya… ya…kita…coba engkau lihat , gerakan yang seperti untaian asap yang mengarah ke atas itu disebut memuai, lantaran adanya sinar matahari diatas sana….., lalu diatas akan berkumpul dalam gelombang awan…, lalu ada saat dimana akan ada ruang dingin yang akan mengubah kita kembali menjadi air yang akan membasahi segala tempat yang akan kita timpa, lalu semuanya bergerak menuju tanah atau akan menjadi butiran embun yang akan kembali mengalir kemari…
Tetes air, yang merasa dirinya lebih mulia dari yang lain, saat ini merasa sangat malu…, ternyata semua berasal dari tempat yang sama..bernama laut…
ternyata kita hanya setitik…..,
sedangakan laut………
*terdiam*
mas bengak, air itu asalnya dari laut, maka akan kembali ke laut. makanya, laut atau samudra sering dijadikan tamsil sebagai karakter manusia yang baik, karena bersedia menampung segala macam air, baik air gunung, air comberan, bahkan air berbau bangkai sekalipun. *halah, seok tahu*
Ternyata, setinggi-tingginya posisi titik air, akhirnya kembali ke lautan, sirna di situ.
kita semua pada dasarnya sama..setinggi apapun derajat kita, pada akhirnya kembali ke laut juga..
::arwa…tak ada lautan tanpa setitik…setitik kan…
::Pak sawali, iya..ya.., namun kesadarannya atas dia sebagai sumber adanya…, “namun selain itu Allah berkata :”segala sesuatu AKU ciptakan dari air…”…jadi kayaknya air juga bukan sekedar tamsil…namun airnya yang seperti apa ya…???
::Yup Dan, sirna, yang terlihat hanya lautannya,..jadi buang saja agam itu ya dan…
::stey, jadi ingat lagu cewe matre…kelaut aje.., eh jadi enakan jadi cewe matre dunk… 😆
air bangsawan itu namanya hahaha….Mantap. mantap.
Kebetulan aku pun memposting topik yang sama, tapi lebih ke bagaimana menyelamatkan air. Judulnya,”Water is Life”.
Salam.
Sahibul hikayat, setetes air berteriak minta tolong
Tolong!!! aku ingin kembali kelautan.. secepatnya
*koment OOT*
==============
siklus
siklus
siklus
🙂
eh, tapi kalo air tanah apa kembali ke laut juga ya? tetes-tetes air yang tersesatkah? *halah*
::bah iya juga tu Bang…ada juganya air bangsawan…, asal jangan dipisahlah antara bang dan sawannya… he..he
::may, siklus..ooo iya…dulu kalau mereka mau main dilapangan benteng…dipasang itu senter langitnya…., dulu besarrr..engga seperti yg sekarang kecilll….eh engga nyambung ya.. 😆
::he..he..panjenengan iki senengane sekali lirik, oke sajalah…
kalau ada air tersesat koq ada lahan kering yak nopo…apalagi musim kemarau…semua dipanggil, nduk….leh…rene o…arep udan ki.., angine yo kencang pisan…melebu leh… he…he…
di LAUT kita jaya…
ya gak sekali lirik lah… maksud saya yang ngendon jauh di dalam tanah. kalo di dataran tinggi katanya jadi air terjun, larinya ke laut juga. kalo di dataran rendah katanya bisa tertahan, tapi entah sampai berapa lama. ya sudah ikutan abah aja… Jalesveva Jayamahe… 8)
@ zal,
Semua tentu berasal dari tempat yang sama, bukankah hanya ada sang pencipta ? tetapi dalam perjalannya ada yang tercemar ada yang tetap murni, air dari gunung yang mengalir kelaut apa iya semuanya melalui comberan ? atau got ? apa iya semuanya digunakan sebagai air bilas ? bukankah laut sendiri tempat semua berpulang ada perbedaan ? ada laut dangkal ada laut dalam ?
Kadang memang mengaburkan yang jelas dan membengkokan yang samar lebih mudah ya…..
::Ferry ZK, apakah di cerita tersebut aku membengkokkan sesuatu…, adakah kusebutkan bahwa aku berbicara tentang Sang Pencipta…
jika ada yang menemukan ini sebagai perumpamaan yang baik,maka untuknya , jika yang buruk juga untuknya :
.” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, AQ 2:26
mengenai air :
secara fiqih disebutkan bahwa air mutlaq adalah air yang suci lagi mensucikan, apa benar…??? ada beberapa macam yang disebut begini :
1. air yang jumlahnya lebih dari 2 qula,
2. air hujan.
3. air yang mengalir.
4. air dari mata air.
jika sungai masuk dalam kategori air yang mengalir, sepertinya sungai juga dimasuki air yang bersumber dari aliran pembuangan kan…,
namun rasanya saya bercerita tentang air kan fer…
mbyurrrrrrrrrrrrrrrr…..
masuk ke air….
keluar lagi…coz lupa skarang musim hujan(airnya dingin bgt)…
::sayhbal…he..he…dasar…. 😆
==============
Bener2 gak nyambung
jika ada yang menemukan ini sebagai perumpamaan yang baik,maka untuknya , jika yang buruk juga untuknya :
.” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, AQ 2:26
=====================
ajip… ajip…
eh bang apa namanya piso yang dipake dokter bedah itu
katanya tajem banget yak
mahal gak harganya
*berlalu.. binun tadi aku ngomong po’o*
::jiki, lha wong kamunya didalam kubur aja bisa mikir, dan keluar…apalagi kalau cuma ini… 😆
apalagi kalau cuma ini…
=============
masalahnya cuman ini yang ga bisa keluar
hayah
soal urusan mikir didalam kubur apalagi keluar dari kubur itu mah kecil
*maksutnya dalam konteks kebloggeran kan bang*
::jiki…ya…ya… , eh jadi engga beli piso bedahnya…
katanya di lab fisika, perlu piso… 😆
kenapa si air itu masih mempertahankan ke “titik” annya ??
tidakkah ia tahu rasanya di cabik-cabik sinar matahari untuk dikembalikan ke angkasa ??
::watonist, masalahnya setelah di “cabik-cabik” di “titik” kan sih… 😆
perjalanan panjang yang kadang-kadang terasa sangat panjang dan melelahkan
😦
tapi juga kadang-kadang terasa sangat nyamnan untuk dilalui
*rindu pulang
::jika terasa panjang dan melelahkan, kala apakah itu kawan…???
::jika terasa sangat nyaman untuk dilalui, kala apapula itu…???
mengapa kita ada yang berjalan seperti melalui arung jeram…, ada pula yang harus melintasi gunung dan bukit, adapula yang melalui hamparan laut yang kadang di terpa gelombang dan menemui laut tenang,.., atau melalui jalan mulus panjang namun menjemukan…
dan tampaknya ini merupakan lagu wajib yang harus dinyanyikan…dalam song festival ini….
Semuanya bersiklus…. semuanya memiliki jalannya sendiri dengan segala macam cobanya. Akhirnya, mutlaklah sebuah kepastian akan bertemu pada muara yang Maha…
ah tapi bernahkah samudra adalah asal air? bukankah air akan menjalani lagi fungsinya melalui siklus2 panjang tak tentu lagi…dan kembali lagi ke samudra…mengudara lagi, membentuk awan, jatuh kebumi, melewati tanah, sungai dan samudra lagi…
adakah titik henti dari perjalanan panjang ini?
ah entahlah
::perempuannya, joyo, sungguh amat banyak perumpamaan yg digambarkan, dan masing-masing akan terekam dalam suatu sudut relung, dengan ekspressi yang tercerna dari sudut-sudut ynng dapat dipandang.
saya mengambil sesuatu, untuk dapat saya amati, sebagai bahan untuk bertanya, siapa tau itu sesuatu yang sangat dikenali, dari sesuatu yang mungkin mengalami kelupaan panjang…
jika ini sebuah jalan, tentu harus ada yang saya pedomani untuk menempuhnya.
jika ini teka-teki tentu harus ada yang saya jawab, untuk membuka arah pertanyaan sesungguhnya
jika sudah ada sesuatu gambar tentu ada pandangan,
jika samudera bagian terluas dari bumi, bukankah samudera juga mengisi ruang terendah dari daratan itu sendiri….
bukankah pintu gua penyimpan harta karun itu hanya terbuka jika menyebut alakazaam….
bukankah gambar orang tertawa dengan nongolin giginya yg besar itu harus mengetik ttk dua mrgreen ttk dua…
kalo mengingat air, semua kehidupan butuh dan berasal dari air ya ? berarti air adalah zat yang luar biasa ciptaan Alloh ya mas Zal, saya pernah baca buku “The power of water” di mana air ternyata bisa menerima pesan baik dan buruk, jadi kalo dibayangkan manusia ini yang katanya 75% lebih terdiri dari air, bagaimana reaksi air mempengaruhi seluruh tubuh ketika orang selalu dlm keadaan marah dan orang yang selalu dlm keadaan tenang
::lha itu, sudah bisa membaca… “segala sesuatu Aku ciptakan dari air…” …lha kalau air bisa breaksi pada saat adanya komunikasi dengannya… akh udahlah… nanti juga tau sendiri 🙂
ungkapan Kahlil Gibran, “sekarang ku mendengar desiran air itu didadaku…”
mas Zal, sekalian bikin posting mengenai zat air ini dari seluruh sudut menurut Al Qur’an dan Hadits, terima kasih atas bagi-bagi ilmunya
::wadow…saya engga secanggih itu… , 😆
mungkin pada kumpulan air itu juga terdapat air seninya orang-orang yang pipis sembarangan, kemudian air seni itu terkena panas matahari dan menguap lalu turun kembali sebagai air hujan yang kemudian jatuh ke kepala kita…atau mungkin sebagian juga ke laut…
hahahaha…
*komentnya gak ilmiah ya…?*
salam kenal, mas zal
:::pemulung, benar tuh, namun kan ada sumber air seni, air yg jatuh dikepala itu, dan air seni mengalir melalui saluran-saluran, endapan-endapan dll, ada yg kelaut, namun yg jelas panas tidak semata-mata memuaikan yang dari lautkan… 😆
fenomena laut, bukanlah sumber sebab laut juga masuk dalam cyrcle… dan kesemuanya berasal dari sumbernya sumber yang terbayangkan….tidak ada pentingnya komen ilmiah atau tidak ilmiah, soalannya bukan kayak ujian sekolahan koq… 😆
makasih udah mampir…dan komen
Assalamu’alaikum
subhanalloh…
rame juga blognya…
ya, tetep istiqamah ya…
semoga bermanfaat untuk yang menulis maupun yang baca, semuanya….
hamasah!!!
wassalamu’alaikum
::mba atik, maksih sudah mampir,…aamiin…aamiin…semoga dibisakan Istiqomah…sebab saya engga bisa apa-apa tanpa kedermawananNYA…meletakkan segala sesuatu yg diperlukan…
subhanallah! (hati saya tersentuh bacanya)
rupanya kita hanya setitik air yg sedang dalam perjalanan ke Laut, sayang yah… pak imam sudah merasa “samudera” sih 😥 kasihan…
zal..kucing aj mpe salting tuh..
…..
nih oleh2 tulang ikan dariku.
tp jgn kau makan ya?
kau kubur saja dan berikan tanda,
sekedar nisan utk mengingatnya.
::lumiere, semoga beliau memberikan suatu isyarat makna bagi yang hidup, tidak ada yang sia-sia dari perbuatan…yang tampak buruk belum tentu buruk, yang tampak baik belum tentu baik, antena yang menangkap siaran tv pun hanya diarh-arahkan, terangnya bukan lantaran lurus dengan stasiun, namun jatuhnya frequensi tepat pada antena..jadi stel saja, siapa tahu frequensi menemukan lengkungnya…
aryf, tidak ada yang kumakan, maupun kukubur, karena aku bagian dari tanah air dan angin serta api, bisa jadi resapannya manjadi pupuk, putik dan bahan bakar yang akan menyemai….
@ aryf
kucing salting? errr… 🙄 maksudnya saya ya? ^^ salam kenal, tapi saya ndak suka ikan
sukanya duwit cash@ kang Zal
Subhanallah..