jump to navigation

Masih Bertanya… 20 Desember 2007 12:31 pm

Posted by zal in Yang dialamikan, Yang direnungkan.
trackback
Aku terdiam menatap malam diteras belakang rumah, dengan serentetan kegalauan, yang entah mengapa menyapaku beberapa hari terakhir ini…
Aku bertanya tentang kegalauan ini…, diam…tak ada jawaban…
Sedotan 234 yang mengalirkan asap nikmat yang bergerak mulai lidah tenggorokan dan mungkin bergumul di paru-parudan kembali memnerobos tengggorokan mulut dan hidung…pssstsss…terdengar kretekan dari tembakau&friend memberi nuansa tersendiri ….
.Hei… mengapa…kau diam…bukankah aku bertanya padamu…???  🙄

Ruang kosong itu hanya diam…bahkan seperti tak berpenghuni…senyap tak bereaksi….Pssstsss, kembali tarikan, demi tarikan asap 234 mengalir keluar-masuk, namun tetap tak ada jawaban…

Malam semakin larut, diamkupun larut dengan malam…
Aku bergerak , mungkin aku harus berkunjung secara khusus…, siapa tahu kau akan menjawab galauku….

Beberapa waktu berlalu, diam senyap, bahkan fikirpun sudah senyap…, namun kau seolah tak ada, jangankan menjawab, menyapakupun engkau enggan….
Akh….ada apa denganmu…???, apa salah yang kuperbuat hingga diammu senyap, sesenyap malam yang digulung mendung….

Atau mungkin ditidurku engkau akan membelai…??? 
Aku bergerak keperaduan, kupejam mataku, kumiringkan badanku dan tangankanankupun siap menjadi alas telingaku…, kupanggil kau berulangkali dalam senyap…, semakin senyap dan entah kapan berhentinya..yang kusadari aku sudah terbangun lagi…
namun engkau tak juga menjamah… 😦

Haripun bergerak cepat, galauku tak kunjung senyap…, Tapi ku tak bertanya lagi,
 mengapa ku harus bertanya, jika itu maumu…aku menerima saja…
Diamku, tanpa Tanya..Menerima, dengan menikmati…,
Akh ternyata aku bisa juga akrab denganmu galau…Ternyata nyanyianmu tak sejelek yang kukira..,
aku menikmati lagumu, meski sumbang suaramu melesak diseluruh badanku….aku menikmatimu….  😉

Hari berikutnya aku, isteri dan anakku, sedang menikmati sore, mengitari kota, keceriaan sebenarnya mengawali perjalanan ini, entah mengapa isteriku seperti “co-pilot cerewet”, mengarahkan jalan yang sudah sangat biasa kami lewati…, aku diam dengan menganggap ini guyonan yang agak engga lucu…,  namun berulang terus membuatku harus protes…”mbok ngga usah ngasih tahu yang udah tahu…”, lho isteriku diam saja seperti tak bersalah…kuamati dengan diam…dan aku “tersadar”…hei kau disitu rupanya…,  ya..ya…aku tau sekarang mengapa kau tak menyapaku…, kamu ngambek ya…??? Ternyata kamu bisa ngambek juga ya…, 🙂  

Ya…aku ingat, beberapa hari yang lalu, aku bertanya sesuatu padamu, emang sih…pertanyaan itu, udah beberapa kali kita alami bersama, namun aku selalu minta rekomendasimu untuk memuaskanku…, dan aku sampai jengkel banget sama kamu…, sorry ya…, abis aku emang suka ngga pede terutama jika kau diam saja…mbok ya.. nyunggingin senyum gitu lho.. 🙂 , jadikan aku ngeh.., kalau kau setuju…Sekarang aku tau mengapa…., iya..ya…emang aku bisa apa…, makasih ya…… 😆 :mrgreen:

Komentar»

1. sitijenang - 20 Desember 2007 7:25 pm

penyapa pertamax 😀

2. zal - 20 Desember 2007 8:28 pm

::…sapa juga… 😆

3. ordinary - 21 Desember 2007 12:38 am

🙂 bacalah
maka akan kau temukan jawaban pertanyaanmu
*mode sok bijak on*

so.. dihapus atau ndak??
*mohon ijin pada senior*

4. bedh - 21 Desember 2007 2:14 am

masalah suami istri … huhuhu nggak ngerti om
tapi kok seperti mesra banget yah huhuhuhuhu

5. zal - 21 Desember 2007 9:35 am

::may::
kan udah, itu memang sebaiknya dihapus… 😆

::bedh::
silahkan ditilik dengan hu..hu..hu..pasti itu hanya keadaan-keadaan 😆

6. kurtubi - 23 Desember 2007 8:23 am

“aku menikmati lagumu, meski sumbang suaramu melesak diseluruh badanku….aku menikmatimu…”

🙂 Hmm mesranya ….

Tapi kemudian:
“Akh….ada apa denganmu…???, apa salah yang kuperbuat hingga diammu senyap, sesenyap malam yang digulung mendung….”

Tapi yang ini aneh…
“mbok ya.. nyunggingin senyum gitu lho.. 🙂 , jadikan aku ngeh.., kalau kau setuju…Sekarang aku tau mengapa…., iya..ya…emang aku bisa apa…, makasih ya…… 😆 ”

>>> judulnya minta diperhatikan yaa… 🙂
Maaf pak zal kalau salah..

7. zal - 23 Desember 2007 2:44 pm

::Pak Kurt::
ini gaya sok akrab dengan diri sendiri koq Pak Kurt… 😆
kadang suka lupa ama “yang kalau segumpal daging itu baik maka baiklah semua, jika rusak maka rusaklah semua”,

8. joyo - 24 Desember 2007 7:44 pm

diamnya Alam terkadang penuh makna Pak, harus dibaca bukan?! 🙂

9. zal - 25 Desember 2007 4:34 am

::nah itulah yang suka ngebingungin Boss, kodenya makin engga teterjemahkan…, 🙄


Tinggalkan Balasan ke zal Batalkan balasan